A. Pengertian Kurikulum Dalam Pendidikan Islam
Kurikulum berasal dari kata curriculum yang berarti bahan pengajaran. Sebenarnya banyak pendapat mengenai kurikulum ini, tetapi kami mengambil yang lebih mudah dipahami dan yang sudah lumrah bahwa kurikulum diartikan bahan pengajaran. Dan juga ada yang berpendapat bahwa kurikulum berasal dari bahasa prancis currier yang berarti berlari. Selanjutnya kurikulum menurut istilahnya adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut Crow, kurikulum adalah rancangan pengajaran yang berisi sejumlah mata pelajaran yang disusun secara sistematis sebagai syarat untuk menyelesaikan suatu program pendidikan tertentu. Sementara kurikulum dalam zaman modern ini mempunyai makna sejumlah kekuatan. Factor-faktor pada lingkungan pengajaran pendidikan oleh sekolah bagi murid-muridnya baik didalam maupun diluar sekolah, dan sejumlah pengalaman yang lahir dari interaksi dengan kekuatan-kekuatan dan factor-faktor itu. Sedangkan pengertian kurikulum pendidikan Islam dalam bahasa Arab adalah manhaj (jalan terang) yang dilalui oleh pendidik atau guru dengan orang-orang yang dididik atau dilatihnya untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap mulia mereka.
B. Ciri-ciri Kurikulum dalam Pendidikan Islam
Untuk memahami kurikulum dalam dunia pendidikan Islam, kita tidak cukup hanya mengetahui pengertian kurikulum saja, tetapi kita juga perlu memahami cirri-ciri dan keistimewaan-keistimewaan kurikulum pendidikan Islam yang tentunya juga menjelaskan sebagian sifat-sifat kurikulum dalam pendidikan Islam.
Diantara ciri-ciri umum kurikulum pada pendidikan Islam adalah:
1. Menonjolkan tujuan agama dan akhlak pada berbagai tujuan, kandungan, metode, dan tekniknya yang bercorak agama.
2. Meluas cakupan dan menyeluruh kandungannya. Disamping itu kurikulum pendidikan Islam juga memperhatikan dan membimbing terhadap segala pribadi pelajar baik dari segi intelektual, psikologis, social dan spiritualnya. Disamping menaruh perhatian kepada pengembangan dalam aspek spiritual bagi pelajar, dan membina aqidah yang benar, dan menguatkan hubungannya dengan Tuhan, kurikulum pendidikan Islam juga menaruh perhatian dalam pengembangan akal pelajar dan mengembangkan sesuatu yang berkaitan dengan akal.
3. Keseimbangan yang relatif diantara kandungan-kandungan kurikulum dari berbagai aspek ilmu pengetahuan. Menghubungkan keseimbangan ini dengan sifat relatif karena kita telah tahu bahwa tidak ada keseimbangan yang mutlak pada kurikulum pengajaran, tapi tidak pada pendidikan islam atau pendidikan yang lain.
4. Bersikap menyeluruh dalam menata mata pelajaran yang diperlukan anak didik.
5. Kurikulum yang disusun selalu disesuaikan dengan bakat dan minat anak didik. Dari sisi lain pendidikan Islam juga bersifat dinamis dan sanggup menerima perkembangan dan perubahan apabila dipandang perlu.
C. Prinsip-prinsip kurikulum pendidikan Islam
Setelah kita mengetahui berbagai ciri-ciri kurikulum pendidikan Islam, untuk melengkapinya maka perlu kita tau prinsip-prinsip umum yang menjadi dasar kurikulum pendidikan Islam dan dasar-dasar serta sumber yang menjadi tumpuan kurikulum pendidikan Islam.
Prinsip-prinsip umum yang menjadi dasar dari kurikulum pendidikan Islam adalah sebagaimana berikut :
1. Pertautan sempurna dengan agama, termasuk ajaran-ajaran dan nilai-nilainya. Oleh karena itu setiap yang berkaitan dengan kurikulum, termasuk filsafat, tujuan-tujuan, kandungan-kandungan, metode pengajaran, dan hubungan-hubungan yang berlaku dalam lembaga pendidikan islam harus berdasarkan pada agama dan akhlak islam, harus pula harus terisi dengan jiwa agama islam.
Dan prinsip-prinsip ini harus dijaga dan dipelihara bukan hanya tehadap ilmu-ilmu syariat dan pengajian islam saja, tetapi pada segala yang terkandung dalam kurikulum termasuk ilmu akal, dan segala macam kegiatan dan pengalaman, sebab semuanya harus berjalan selaras dengan agama dan akhlak yang mulia.
2. Menyeluruh pada tujuan-tujuan kurikulum yang meliputi segala aspek pribadi peserta didik. Oleh karena itu apabila segala tujuan harus meliputi segala aspek kepribadian peserta didik, maka segala kandungannya harus meliputi segala yang berguna untuk membina pribadi peserta didik.
3. Keseimbangan relatif antara tujuan dan kandungan kurikulum. Kalau kurikulum memberi perhatian besar kepada perkembangan spiritual dan ilmu-ilmu syariat , maka aspek spiritual itu tidak boleh melampaui aspek penting yang lain dalam kehidupan.
4. Kurikulum berkaitan dengan bakat, minat, kemampuan, dan kebutuhan peserta didik. Tidak hanya itu, kurikulum pendidikan islam juga berkaitan dengan alam sekitar, fisik dan social dimana peserta didik itu hidup dan berinteraksi untuk memperoleh pengetahuan, kemahiran, pengalaman, dan juga sikapnya.
5. Pemeliharan perbedaan individu diantara para peserta didik dalam bakat, minat, kemampuan, kebutuhan, dan segala masalahnya. Disamping itu juga menjaga kelainan kelamin diantara alam sekitar dan masyarakat. Karena semua ini dapat membuahkan kesesuaian kurikulum dengan segala yang dibutuhkan oleh peserta didik dan masyarakat, dan juga menambah segala fungsi dan gunanya.
6. Menerima perkembangan dan perubahan sesuai dengan perkembangan zaman dan tempat. Islam yang menjadi sumber falsafah, prinsip-prinsip, dasar-dasar kurikulum. Oleh karena itu yang berperan penuh dalam pengembangan dan merubah kurikulum pendidikan islam ini adalah semua umat Islam apabila dipandang adanya maslahat bagi masyarakat kalau perubahan ini dilaksanakan.
7. Berkaiatan dengan berbagai mata pelajaran dengan pengalaman-pengalaman dan aktifitas-aktifitas yang terkandung dalam kurikulum. Kurikulum pendidikan Islam sangat tidak setuju pada kurikulum yang tidak tersusun mata pelajaran, dan pengalamannya.
D. Aspek-aspek Kurikulum Pendidikan Islam
1. Tujuan pendidikan yang akan dicapai oleh kurikulum itu.
2. Pengetahuan, ilmu-ilmu, data, aktivitas-aktivitas, dan pengalaman yang menjadi sumber terbentuknya kurikulum.
3. Metode dan cara mengajar dan bimbingan yang diikuti oleh pesrta didik untuk mendorong mereka kearah yang dikehendaki oleh tujuan yang dirancang.
4. Metode dan cara penelitian yang digunakan dalam mengukur hasil proses pendidikan yang dirancang dalam kurikulum.
E. Dasar Umum Yang Menjadi Landasan Kurikulum Pendidikan Islam
Dengan penjelasan yang kami utarakan dimuka, maka bisa ditarik sebuah kesimpulan, sejumlah dasar umum bagi kurikulum pendidikan Islam yaitu:
a) Agama
Mengenai dasar yang pertama ini, maka segala sistem yang ada dalam kehidupan masyarakat termasuk sistem pendidikan harus meletakkan dasar falsafah, tujuan, dan kurikulumnya pada agama Islam atau syariat Islam dan sesuatu yang terkandung didalamnya. Sedangkan segala sumber dari semuanya adalah Kitab Allah dan Sunnah Nabi SAW. Setelah kedua sumber ini maka barulah muncul beberapa sumber yang lainnya yang berlandasan pada keduanya, baik itu menguraikan apa yang terkandung didalamnya atau memperluas hokum-hukum furu’ dari dasar-dasar dan hukum-hukum umum yang terkandung pada keduanya.
Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan-tujuan ini, maka kurikulum dalam pendidikan islam itu harus menyeluruh kandungan-kandungannya, melebihi ilmu-ilmu agama dan alat-akatnya. Dari uraian tersebut kurikulum pendidikan Islam harus mengandung segala ilmu yang bermanfaat dalam agama dan dunia. Islam tidak menghalangi seseorang untuk mempelajari ilmu manapun yang itu berguna, selama kajian itu diterapkan dalam akidah dan akhlak.
b) Falsafah
Suatu sistem yang mempunyai watak yang berdiri sendiri dan cirri-ciri yang khas yang memperoleh wujudnya dari wahyu Tuhan, bimbingan Nabi yang utama, dan peninggalan pemikiran Islam yang benar disepanjang zaman dan waktu.
c) Psikologis
Disamping dua dasar kurikulum pendidikan islam itu, adalah lagi dasar ketiga yang sangat berkaitan dengan perkembangan peserta didik, kematangan bakat-bakat, intelek tual, emosi, kebutuhan-kebutuhan, keinginan dan minat, kecakapan yang bermacam-macam, dan pemikiran merekan yaitu dasar psikologis. Semua itu tidak diabaikan oleh kurikulum pendidikan Islam dan metode-metode pengajaran. Bukan hanya itu, para pendidik selalu mengajak dan menghargai hal itu dalam menentukan kurikulum pendidikan Islam yang sesuai dengan peserta didik.Sedangkan dalam kurikulum pedidikan Islam sendiri, juga mengajak dan menggalakkan dalam membantu perkembangan peserta didik yang sesuai dengan kematangan dan bakatnya masing-masing.
Dalam pemikiran Islam tidak melarang mendalami dan mengkaji psikologi ini pada peserta didik di negeri Islam mapan, selagi sesuai dengan pertimbangan-pertimbangan dan tujuan-tujuan kurikulum, kandungannya, serta susunan dan pelaksanaannya.
d) Sosial
Social juga menjadi dasar utama dalam kurikulum pendidikan Islam yang mengandung cirri-ciri masyarakat Islam dalam pendidikan dan kebudayaannya yang bersifat umum atau khusus. Dari penjelasan tersebut diatas maka jelaslah bahwa kurikulum pendidikan Islam itu diterapkan dalam kerangka masyarakat yang memiliki identitas khas dan kepribadian budayanya. Oleh karena itu kurikulum pendidikan Islam berkewajiban untuk menguatkan hubungannya dengan masyarakat dan kebudayaannya dalam menentukan tujuan-tujuannya, penyusunan kurikulumnya, dan metode-metode pengajarannya.
Sedangkan tugas dari kurikulum pendidikan Islam yang berkaitan dengan social, yaitu turut serta dalam proses pemasyarakatan bagi peserta didik, penyesuaian mereka dengan masyarakat Islam dimana mereka hidup, memperoleh kebiasaan dan sikap yang baik pada masyarakatnya, serta cara berfikir dan tingkah laku yang diinginkan, cara bergaul yang sehat, sikap kerjasama dan menghargai tanggungjawab.
Inilah yang menjadi dasar utama kurikulum pendidikan islam. Dari penjelasan tersebut maka jelaslah bahwa kurikulum pendidikan islam telah mempertimbangan dalam segala aspek baik itu dalam tujuan-tujuan dan metode-metodenya.
F. Tujuan Kurikulum Pendidikan Islam
Bahan pengajaran yang terdapat dalam kurikulum pendidikan Islam pada masa sekarang ini nampaknya semakin luas. Hal tersebut karena dipicu oleh kemajuan beberapa ilmu pengetahuan dan kebudayaan , disamping itu juga karena bertambahnya beban yang harus ditanggung oleh pihak sekolah.
Oleh karena tuntutan perkembangan yang sedemikian rupa, maka para perancang kurikulum pendidikan Islam memperluas cakupan yang dikandung oleh kurikulum tersebut, antara lain yang berkenaan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh proses belajar mengajar.
Berdasarkan penjelasan diatas maka kurikulum pendidikan Islam mempunyai tujuan untuk mencapai perkembangan yang menyeluruh dan perpadu dengan kepribadian para peserta didik. Disamping itu kurikulum pendidikan Islam juga mempunyai tujuan untuk memberi sumbangan dalam perkembangan masyarakat Islam, memperkuat kepribadian Islam yang berdiri sendiri.
KESIMPULAN
Kegemilangan pendidikan Islam memandang kepada kurikulum sebagai alat untuk mendidik generasi muda dengan baik dan menolong mereka untuk membuka dan mengembangkan kesediaan, bakat, minat, dan keterampilan mereka yang bermacam-macam, serta menyiapkan mereka untuk menjalankan hak-hak dan kewajiban-kewajibannya.
Tidak lepas dari tujuan umum dalam pendidikan Islam, bahwa kurikulum pendidikan Islam juga sangat berperan dalam mendidik para generasi muda khususnya dalam keagamaan dan akhlak yang mulia, agar terbentuk para generasi muda yang tidak hanya punya intelektual yang tinggi tetapi tidak bermoral.
Sementara pada zaman modern ini kurikulum pendidikan Islam telah berkembang untuk membentuk manusia yang sehat dan kuat jasmaninya dan mementingkan kecerdasan otak, berkembang menjadi sejumlah pengalaman pendidikan, yang difasilitasi oleh berbagai sekolah dengan tujuan menolong perkembangan secara menyeluruh dalam segala bidang yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari atau di hari akhir nanti.
0 komentar:
Posting Komentar